ANALISIS UNSUR INTRINSIK
DAN EKSTRINSIK NOVEL
- Unsur Intrinsik
1. Judul Novel : Pertemuan Jodoh
2. Tema :
Cinta Rumit Dua Insan
3. Amanat :
ü Tidak membeda-bedakan derajat manusia
karena dimata Allah, manusia diciptakan dengan derajat yang sama
ü Tekun dalam belajar walaupun mengalami
putus cinta
ü Kerendahan hati Ratna dan
ketidakputusasaannya dalam mempertahankan hidup
ü Tidak dendam dan membalas sikap orang
yang menyakitinya
4. Latar (Tempat) : di kereta api, di rumah, di pengadilan, di rumah sakit
5. Plot
Novel ini menggunakan alur maju dengan
beberapa tahapan:
ü Perkenalan antara Ratna dan Suparta di
kereta api
ü Tahap pertikaian antara Ibunda Suparta
dengan Suparta
ü Akhir cerita yang berakhir dengan
happy ending, dengan dilaksanakannya pernikahan antara Ratna dan Suparta
6. Sudut Pandang :
Pengarang memposisikan dirinya sebagai
orang ketiga tunggal
7. Penokohan
ü Ratna: sebagai kekasih Suparta.
Wataknya: sabar, sopan, bertanggungjawab, jujur, rela berkorban, tidak putus
asa dan seorang perempuan terpelajar
ü Suparta: sebagai kekasih Ratna.
Wataknya: banyak tanya, mudah bergaul, terlalu cepat mengambil keputusan,
ramah, berpendirian teguh, seorang pemuda terpelajar, juga seorang dokter
ü Nyai Raden Tedja Ningrum: sebagai
Ibunda Suparta. Wataknya: angkuh, telalu memaksakan kehendaknya, terlalu
memperlihatkan adat kebangsawanannya
ü Resmi: sebagai sahabat Ratna.
Wataknya: baik, selalu memberikan nasihat/saran yang positif pada Ratna
ü Atmaja: sebagai ayah Ratna dan pemilik
pembakaran kapur. Wataknya: pekerja keras, tegar, sabar, ramah tamah
ü Ibu Ratna: sabar, tabah dan rajin
beribadah
ü Mangun: sebagai saudara Suparta.
Wataknya: sopan, tutur katanya baik
ü Tuan Kornel: sebagai majikan Ratna.
Wataknya: selalu berprasangka buruk, keras kepala
ü Nyonya Kornel: sebagai majikan Ratna
dan seorang istri Tuan Kornel. Wataknya: baik, rendah hati, selalu berprasangka
baik
ü Mustapa: sebagai satpam. Wataknya:
jujur, apa adanya
ü Jene: sebagai pembantu. Wataknya: iri,
mudah percaya, suka mencuri
ü Amat: sebagai pacar Jene. Wataknya:
penghasut, pengancam
8. Gaya Bahasa
a. Penggunaan peribahasa dalam 2 bahasa:
ü Bahasa Indonesia
Ø Diukur tegak sama tinggi, diukur duduk
sama rendah
Ø Masuk kandang kambing mengembik, masuk
kandang harimau mengaum
ü Bahasa Sunda
Piit ngeundeuk-ngeundeuk pasir,
cecendet mande kiara
b. Penggunaan 4 bahasa sekaligus:
ü Bahasa inggris
Ø Club: perkumpulan
Ø Discipline: disiplin
ü Bahasa belanda
Ø Frobelkweekschool: sekolah guru Frobel
Ø Stovia: sekolah kedokteran
Ø HIS (Hollands Inlandsche School):
sekolah rakyat 7 tahun yang berbahasa Belanda
Ø School opziener: pemilik sekolah
Ø Center-poor: senterpur
Ø Studie-beurs: beasiswa
Ø Voorschot: persekot/uang muka
Ø Raad van yustitie: pengadilan untuk
mengadili bangsa Belanda dan orang asing di zaman Hindia-Belanda
Ø Frobel-onder wijzeres: guru sekolah
frobel
ü Bahasa sunda
Ø Menak baheula: bangsawan dulu
Ø Isin: malu, segan
Ø Pribumi: pendatang
Ø Pakuwon: pekarangan
Ø Semah: tamu
Ø Blek: kaleng
Ø Kaula: aku
Ø Kami: aku
Ø Kuring: saya
Ø Lebak: dibawah, dikaki bukit
Ø Bungah: gembira
ü Bahasa betawi
Ø Saye: saya
Ø Ape-ape: apa-apa
Ø Gue: saya
Ø Sampe: sampai
Ø Lupe: lupa
Ø Punye: punya
Ø Semue: semua
Ø Die: dia
Ø Gile: gila
Ø Terime: terima
Ø Pause: puasa
Ø Ade: ada
Ø Melem: malam
Ø Rasienye: rahasianya
- Unsur Ekstrinsik
Identitas Pengarang:
Nama :
Abdoel Moeis
Tempat Lahir : Sungai Suar Bukit Tinggi, Sumatera Barat
Pendidikan : Stovia
Pekerjaan : Seorang sastrawan juga jurnalis dan aktivis partai politik
Wafat :
Bandung, 17 Juni 1959