Saturday, November 16, 2013

Analisis Novel


ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK NOVEL

  1. Unsur Intrinsik
1.   Judul Novel             : Pertemuan Jodoh
2.   Tema                       : Cinta Rumit Dua Insan
3.   Amanat                   :
ü Tidak membeda-bedakan derajat manusia karena dimata Allah, manusia diciptakan dengan derajat yang sama
ü Tekun dalam belajar walaupun mengalami putus cinta
ü Kerendahan hati Ratna dan ketidakputusasaannya dalam mempertahankan hidup
ü Tidak dendam dan membalas sikap orang yang menyakitinya
4.   Latar (Tempat)        : di kereta api, di rumah, di pengadilan, di rumah sakit
5.   Plot                           
Novel ini menggunakan alur maju dengan beberapa tahapan:
ü Perkenalan antara Ratna dan Suparta di kereta api
ü Tahap pertikaian antara Ibunda Suparta dengan Suparta
ü Akhir cerita yang berakhir dengan happy ending, dengan dilaksanakannya pernikahan antara Ratna dan Suparta
6.   Sudut Pandang       :
Pengarang memposisikan dirinya sebagai orang ketiga tunggal
7.   Penokohan
ü Ratna: sebagai kekasih Suparta. Wataknya: sabar, sopan, bertanggungjawab, jujur, rela berkorban, tidak putus asa dan seorang perempuan terpelajar
ü Suparta: sebagai kekasih Ratna. Wataknya: banyak tanya, mudah bergaul, terlalu cepat mengambil keputusan, ramah, berpendirian teguh, seorang pemuda terpelajar, juga seorang dokter
ü Nyai Raden Tedja Ningrum: sebagai Ibunda Suparta. Wataknya: angkuh, telalu memaksakan kehendaknya, terlalu memperlihatkan adat kebangsawanannya
ü Resmi: sebagai sahabat Ratna. Wataknya: baik, selalu memberikan nasihat/saran yang positif pada Ratna
ü Atmaja: sebagai ayah Ratna dan pemilik pembakaran kapur. Wataknya: pekerja keras, tegar, sabar, ramah tamah
ü Ibu Ratna: sabar, tabah dan rajin beribadah
ü Mangun: sebagai saudara Suparta. Wataknya: sopan, tutur katanya baik
ü Tuan Kornel: sebagai majikan Ratna. Wataknya: selalu berprasangka buruk, keras kepala
ü Nyonya Kornel: sebagai majikan Ratna dan seorang istri Tuan Kornel. Wataknya: baik, rendah hati, selalu berprasangka baik
ü Mustapa: sebagai satpam. Wataknya: jujur, apa adanya
ü Jene: sebagai pembantu. Wataknya: iri, mudah percaya, suka mencuri
ü Amat: sebagai pacar Jene. Wataknya: penghasut, pengancam
8.   Gaya Bahasa
a.   Penggunaan peribahasa dalam 2 bahasa:
ü  Bahasa Indonesia
Ø  Diukur tegak sama tinggi, diukur duduk sama rendah
Ø  Masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang harimau mengaum
ü  Bahasa Sunda
Piit ngeundeuk-ngeundeuk pasir, cecendet mande kiara
b.   Penggunaan 4 bahasa sekaligus:
ü  Bahasa inggris
Ø  Club: perkumpulan
Ø  Discipline: disiplin
ü  Bahasa belanda
Ø  Frobelkweekschool: sekolah guru Frobel
Ø  Stovia: sekolah kedokteran
Ø  HIS (Hollands Inlandsche School): sekolah rakyat 7 tahun yang berbahasa Belanda
Ø  School opziener: pemilik sekolah
Ø  Center-poor: senterpur
Ø  Studie-beurs: beasiswa
Ø  Voorschot: persekot/uang muka
Ø  Raad van yustitie: pengadilan untuk mengadili bangsa Belanda dan orang asing di zaman Hindia-Belanda
Ø  Frobel-onder wijzeres: guru sekolah frobel
ü  Bahasa sunda
Ø  Menak baheula: bangsawan dulu
Ø  Isin: malu, segan
Ø  Pribumi: pendatang
Ø  Pakuwon: pekarangan
Ø  Semah: tamu
Ø  Blek: kaleng
Ø  Kaula: aku
Ø  Kami: aku
Ø  Kuring: saya
Ø  Lebak: dibawah, dikaki bukit
Ø  Bungah: gembira
ü  Bahasa betawi
Ø  Saye: saya
Ø  Ape-ape: apa-apa
Ø  Gue: saya
Ø  Sampe: sampai
Ø  Lupe: lupa
Ø  Punye: punya
Ø  Semue: semua
Ø  Die: dia
Ø  Gile: gila
Ø  Terime: terima
Ø  Pause: puasa
Ø  Ade: ada
Ø  Melem: malam
Ø  Rasienye: rahasianya
  1. Unsur Ekstrinsik
Identitas Pengarang:
Nama                : Abdoel Moeis
Tempat Lahir    : Sungai Suar Bukit Tinggi, Sumatera Barat
Pendidikan       : Stovia
Pekerjaan         : Seorang sastrawan juga jurnalis dan aktivis partai politik 
Wafat                 : Bandung, 17 Juni 1959

All About School

SD NEGERI PALASARI
a)  Sejarah Singkat
SDN Palasari terletak di Lingkungan Bebedahan RT 02 / RW 09 (dibelakang GOR Tadjimalela). Dulu, SD ini adalah sebuah pemakaman umum. Dikarenakan terlalu penuh, kemudian pemakaman ini dipindahkan ke tempat lain. Setelah dipindahkan, sekitar tahun 1970-an tanah makam ini dijadikan lapangan sepak bola. Sekitar tahun 1980-an, dibangunlah sebuah sekolah swasta dengan nama SD IMPRES. Tahun 1990-an, SD IMPRES berubah menjadi sekolah negeri. Dan akhirnya berubah nama menjadi SDN Palasari.
b)  Kekurangan
ü  Tidak adanya perpustakaan sekolah
ü  Keadaan toilet sekolah yang kurang bersih
ü  Kurangnya prestasi siswa ditingkat nasional
c)  Kelebihan
ü  Bangunan sekolah yang sudah layak (telah direnovasi)
ü  Suasana sekolah yang sejuk karena banyaknya pepohonan
ü  Lokasi sekolah yang strategis karena berada disamping jalan raya (belakang GOR Tadjimalela)

SMP NEGERI  4 SUMEDANG
a)  Sejarah Singkat


SMP Negeri 4 Sumedang terletak di Jalan Pangeran Suriaatmaja No.12 Sumedang. Pada zaman penjajahan Belanda, nama sekolah ini adalah SGB. Lalu berubah nama menjadi SMEP (Sekolah Menengah Ekonomi Pertama). Tahun 1980-an, sekolah ini berubah nama lagi menjadi SMP Negeri 4 Sumedang.
b)  Kekurangan
ü  Keadaan toilet laki-laki yang kurang bersih dan atapnya bolong
ü  Komputer-komputer banyak yang rusak
ü  Ruang UKS yang kurang terawat
c)  Kelebihan
ü Lokasi yang strategis karena berada di pusat kota (dekat alun-alun Sumedang)
ü Prestasi siswa yang sangat bagus, baik dibidang akademik dan non akademik
ü    Menjadi sekolah favorit di Sumedang
ü    Banyaknya tanaman hijau yang membuat suasana menjadi sejuk

SMK NEGERI 2 SUMEDANG
a)  Sejarah Singkat


SMK Negeri 2 Sumedang terletak di Jalan Arif Rakhman Hakim No. 59 Sumedang, Kelurahan Situ Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Awalnya, SMKN 2 Sumedang adalah sebuah sekolah swasta bernama SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas) tahun 1960. Tepatnya tanggal 1 Agustus 1965 SMEA berubah status dari Sekolah Swasta menjadi Sekolah Negeri. Lalu SMEA Negeri Sumedang berubah nama menjadi SMK Negeri 2 Sumedang.
b)  Kekurangan
ü  Ruang UKS menyatu dengan Ruang BP
ü  Saluran air yang kurang baik, sehingga setiap hujan besar selalu banjir di sekitar lapangan dan area depan SMKN 2 Sumedang
ü  Ada beberapa ruangan yang atapnya bocor, sehingga saat hujan ruangan tersebut basah.
c)  Kelebihan
ü  Hampir disetiap ruangan kelas dan lab terdapat projector
ü  Adanya fasilitas bank mini, minimarket dan warnet
ü  Sekolah dengan tata tertib yang cukup ketat, sehingga para siswa-siswi nya disiplin.
ü  Setiap tahun selalu diadakan PTE (Proficiency Test of English)
ü  Adanya Prakerin (Praktek Kerja Industri) yang akan memberikan pengalaman kerja bagi siswa mengenai sistem kerja di suatu instansi/perusahaan

All About Bebedahan


SEMUA TENTANG LINGKUNGAN BEBEDAHAN
RW 09 KELURAHAN KOTA KULON
1.   Sejarah Singkat
Dulu sekitar tahun 1915, bebedahan adalah sebuah kawasan kebun besar yang ditanami berbagai macam tumbuhan seperti; manggis, salak, kawung, bambu dll. Pihak desa (Bapak Kades) mengajukan pendapat bahwa kawasan kebun besar ini akan dijadikan sebuah perkampungan (desa). Setelah ada persetujuan, akhirnya kawasan kebun besar ini dibedah. Jadi, asal muasal nama bebedahan sendiri berasal dari kata “bedah”.
Selama 3 tahun kedepan dari periode 2013-2016, Bebedahan dipimpin oleh seorang ketua RW yaitu Bpk. Casman Guntoro, S.Pd. Beliau menjabat sebagai Kepala Sekolah di SDN Cadas Pangeran dan sedang melanjutkan kuliah di UNSAP (Universitas Sebelas April) jurusan Bahasa.
2.   Jumlah Penduduk
Bebedahan memiliki 5 RT (RT 01 – RT 05). Masing-masing dikepalai oleh seorang ketua RT.
ü  RT 01, memiliki 70 Kepala Keluarga (KK)
ü  RT 02, memiliki 78 Kepala Keluarga (KK)
ü  RT 03, memiliki 63 Kepala Keluarga (KK)
ü  RT 04, memiliki 46 Kepala Keluarga (KK)
ü  RT 05, memiliki 48 Kepala Keluarga (KK)
Total Kepala Keluarga di Lingkungan Bebedahan, sebanyak 305 Kepala Keluarga.
3.   Mata Pencaharian
Ada beberapa mata pencaharian warga Bebedahan, sebagai berikut:
ü  PNS (Pegawai Negeri Sipil)
ü  Karyawan Swasta
ü  Supir
ü  Pedagang
ü  Buruh Bangunan
ü  Buruh Tani
ü  Tukang Becak
4.   Organisasi
Organisasi-organisasi yang berada di Lingkungan Bebedahan:
ü  Karang Taruna
ü  Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)
5.   Budaya (Kebiasaan)
Kebiasaan yang ada di Lingkungan Bebedahan:
ü  Kerja bakti antar RT dan RW
ü  Kegiatan ronda di setiap RT
ü  Kegiatan pengajian ibu-ibu dan anak-anak serta remaja